Selasa, 25 Februari 2014

Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari

Apakah sistem koloid itu? Koloid adalah salah satu jenis campuran homogen yang memiliki sifat-sifat berbeda dengan larutan yang selama ini Anda ketahui. Perbedaan sifat ini disebabkan oleh ukuran partikel zat terlarut yang lebih besar dibandingkan dengan larutan. Koloid memiliki aplikasi luas mencakup banyak material yang ada di alam maupun yang dikembangkan di industri, seperti kosmetik, obat-obatan, pengolahan air minum, sampai material bangunan.
Nah untuk contoh Koloid dalam Kehidupan sehari-hari, ada banyak sekali benda-benda disekitar kita yang menggunakan serta memanfaatkan sistem koloid untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
1. Zat Terdispersi : Gas Zat Pendisspersi : Cair Wujud Koloid : Busa Contoh : Busa sabun, krim kocok
2. Zat Terdispersi : Gas Zat Pendisspersi : Padat Wujud Koloid : Busa Padat Contoh : Batu apung, karet busa
3. Zat Terdispersi :Cair Zat Pendisspersi : Gas Wujud Koloid : Aerosol cair Contoh : Kabut, awan, aerosol, spray
4. Zat Terdispersi : Cair Zat Pendisspersi : Cair Wujud Koloid : Emulsi Contoh : Susu cair, cokelat cair, saos
5. Zat Terdispersi : Cair Zat Pendisspersi : Padat Wujud Koloid : Emulsi Padat Contoh : Keju, mentega, jeli
6. Zat Terdispersi : Padat Zat Pendisspersi : Gas Wujud Koloid : Aerosol padat Contoh : Asap, debu
7. Zat Terdispersi : Padat Zat Pendisspersi : Cair Wujud Koloid : Sol Contoh : Cat, selai, gelatin,
8. Zat Terdispersi : Padat Zat Pendisspersi : Padat Wujud Koloid : Sol Padat Contoh : Kaca rubi, obatan-obatan
*Partikel koloid disebut sebagai  fasa terdispersi dan mediumnya disebut sebagai  medium pendispersi
Gambar Contoh Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari:

koloid juga mempunyai sifat-sifat khas yang juga berguna salah satunya adalah 

Efek Tyndall pada Koloid 

Salah satu cara yang termudah untuk mengenali koloid dengan menjatuhkan seberkas cahaya kepada objek. Larutan sejati akan meneruskan cahaya, sedangkan sistem koloid akan menghamburkan cahaya.

Efek Tyndall juga dapat menjelaskan mengapa langit pada siang hari berwarna biru sedangkan pada saat matahari terbenam, langit di ufuk barat berwarna jingga atau merah. Hal itu disebabkan oleh penghamburan cahaya matahari oleh partikel koloid di angkasa dan tidak semua frekuensi dari sinar matahari dihamburkan dengan intensitas sama. Jika intensitas cahaya yang dihamburkan berbanding lurus dengan frekuensi, maka pada waktu siang hari ketika matahari melintas di atas kita frekuensi paling tinggi (warna biru) yang banyak dihamburkan, sehingga kita melihat langit berwarna biru. Sedangkan ketika matahari terbenam, hamburan frekuensi rendah (warna merah) lebih banyak dihamburkan, sehingga kita melihat langit berwarna jingga atau merah. Mengapa pada siang hari di dalam rumah cukup terang padahal cahaya matahari tidak masuk ke dalam rumah?

Pada siang hari, sinar matahari menyinari bumi dan oleh bumi dipantulkan kembali sesuai aturan snelius (cahaya yang datang akan dipantulkan dengan sudut pantul sama dengan sudut datang). Akibat adanya partikel-partikel debu di udara sekitar rumah, sinar matahari akan dipantulkan oleh partikel debu ke segala arah. Selain itu, partikel debu bergerak secara acak, memungkinkan sinar matahari dipantulkan semakin acak. Di dalam rumah yang tidak langsung terkena cahaya matahari akan terang sebagai dampak dari pantulan cahaya matahari oleh partikel debu di udara.

Itulah beberapa contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak kolid yang lain yang ada disekitar kita, Anda dapat mengamati benda-benda disekitar Anda yang berhubungan dengan koloid dan menambahkannya disini. 

http://mikrotikno.blogspot.com/2013/04/contoh-koloid-dalam-kehidupan-sehari.html 

http://smakita.net/penerapan-sifat-sifat-koloid-di-alam/ 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Template by YummyLolly.com